Rasionalisme, Empirisme, dan Kritisme
Rasionalisme,
Empirisme, dan Kritisme
1. Rasionalsime
Aliran ini berpendapat bahwa sumber pengetahuan yang
mencukupi dan yang dapat dipercaya adalah rasio atau akal. Hanya pengetahuan
yang diperoleh melalui akalah yang memenuhi syarat yang dituntut oleh sifat
umum dan yang perlu mutlak , yaitu syarat yang dipakai oleh semua pengetahuan
ilmiah .
2. Empirisme
Aliran ini berpendapat bahwa empiri atau
pengalamanlah yang menjadi sumber pengetahuan , baik pengalaman yang batiniah
maupun yang lahiriah. Akal bukan jadi sumber pengetahuan , tetapi akal mendapat
tugas untuk megolah bahan-bahan yang diperoleh dari pengalaman.
3. Kritisisme
Penyelesaian pertentangan antara rasionalisme dan
empirisme hendak diselesaikan oleh imanuel kant dengan kritisisme nya , menurut
imanuel kant peranan budi sangat besar sekali. Hal ini tampak dalam pemgetahuan
apriorinya , baik yang analitis maupun yang sintesis. Disamping itu peranan
pengalaman tampak jelas dalam pengetahuan aposteorinya.
Dalam
kritik atas rasio murni , imanuel kant membedakan tiga macam pengetahuan.
a. Pengetahuan
analitis : predikat sudah termuat dalam subjek . Predikat diketahui melalui
analisi subjek, misal lingkaran itu bulat.
b. Pengetahuan
sintesis aposteori : predikat dihubungkan dengan subjek berdasarkan pengalaman
indrawi , misal kalimat hari ini sudah hujan
c. Pengetahuan
sintesis apriori : akal budi dan pengalaman indrawi dibutuhkan serentak . Ilmu
pasti, ilmu pesawat, ilmu alam bersifat sintesis apriori. Kalau saya tahu
10+5=15 memang terjadi sesuatu yang sangat istimewa.
Daftar Pustaka
Surajiyo. 2008.
Ilmu Filsafat. Jakarta : Bumi Aksara