Perbedaan Individual Peserta Didik
Perbedaan
Individual Peserta Didik
Dalam aliran psikologi, masalah individu mendapat
perhatian yang besar, sehingga melahirkan cabang psikologi yang dikenal dengan individual psychology atau differential psychology, yang
memberikan perhatian besar terhadap penelitian tentang perbedaan antar
individu.
Dalam tujuan psikologi islam, perbedaan individual
tersebut dipandang sebagai realitas kehidupan manusia yang sengaja diciptakan
Allah untuk dijadikan bukti kebesaran dan kesempurnaan ciptaan –Nya. Individu
menunjukkan kedudukan seseorang sebagai perseorangan atau personal. Sebagai
orang perseorangan individu memiliki sifat-sifat atau karakteristik yang
menjadikannya berbeda dengan mahluk lainnya. Perbedaan inilah yang disebut
dengan perbedaan individual (individual
difference).
Secara umum, pebedaan individual dibagi menjadi dua,
yaitu perbedaan secara vertikal dan perbedaan secara horizontal. Perbedaan
vertical adalah perbedaan individu dalam aspek jasmaniah, seperti bentuk,
tinggi, besar, kekuatan, dan sebagainya. Perbedaan horizontal adalah perbedaan
individual dalam aspek mental, ingatan, emosi, tempramen, dan sebagainya.
Berikut ini akan diuraikan beberapa aspek perbedaan individual peserta didik
tersebut.
1.
Perbedaan Fisik-Motorik
Perbedaan individual
dalam fisik tidak hanya berbatas pada aspek-aspek yang teramati oleh
pancaindera, seperti bentuk atau tinggi badan, warna kulit, warna mata atau
rambut, jenis kelamin, nada suara atau bau keringat, melainkan juga aspek-aspek
fisik juga dapat dilihat dari kesehatan peserta didik, seperti kesehatan mata
dan telinga.
2.
Perbedaan Intelegensi
Intelegensi adalah
salah satu kemampuan mental, pikiran atau intelektual dan merupakan bagian dari
proses kognitif pada tingkatan yanglebih tinggi. Secara intelegensi dapat
dipahami sebagai kemampuan beradaptasi dengan situasi yang baru secara cepat
dan efektif. Untuk mengetahui tinggi rendahnya intelegensi peserta didik para
ahli telah mengembangakan instrument yang dikenal “tes intelegensi”, yang
kemudian lebih popular dengan istilah Intelligence
Quotient, di singkat IQ. Berdasarka tes intelegensi, peserta didik dapat
diklasifikasikan sebagai berikut.
a.
Anak
Genius
|
IQ di atas 140
|
b.
Anak
Pintar
|
110-140
|
c.
Anak
Normal
|
90-110
|
d.
Anak
Kurang Pintar
|
70-90
|
e.
Anak
Debil
|
50-70
|
f.
Anak
Dungu
|
30-50
|
g.
Anak
Idiot
|
IQ dibawah 30
|
Genius adalah sifat luar biasa yang
dimiliki seseorang sehimgga dia mampu mengatasi kecerdasan orang-orang biasa
dalam bentuk pemikiran dan hasil karya. Sedangkan idiot atau pander adalah
penderita lemah otak, yang hanya memiliki kemampuan berpikir setingkat dengan
kecerdasan anak yang berumur 3 tahun (Murasal,1981).
3.
Perbedaan Kecakapan Bahasa
Kemampuan bahasa anak
didik berbeda-beda, ada anak yang berbicara dengan lancer, singkat dan jelas,
ada pula yang gagap, berbicara, berbelit-belit dan tidak jelas. Dari hasil
beberapa penelitian bahwa factor nature dan
nurture (pembawaan dan lingkungan)
sangat memengaruhi perkembangan bahasa anak. factor yang memengaruhi perbedaan
kecakapan bahasa anak, yaitu factor kecerdasan, pembawaan, lingkungan fisik,
terutama organ bicara dan sebagainnya.
4.
Perbedaan Psikologis
Perbedaan psikologis peserta didik juga terlihat
dari aspek psikologisnya. Ada anak yang mudah tersenyum, gampang marah, berjiwa
sosial, sangat egoistis, cengeng, pemalas, rajin, dan ada pula anak yang
pemurung, dan seterusnya. Persoalan psikologis memang sangat kompleks dan
sangat sulit dipahami secara tepat, karena menyangkut apa yang ada didalam jiwa
da perasaan peserta didik.
Daftar Pustaka
Hosnan. 2016. Psikologi Perkembangan Peserta Didik .Jakarta: Ghalia Indonesia
Hosnan. 2016. Psikologi Perkembangan Peserta Didik .Jakarta: Ghalia Indonesia