Esensi Pendidikan Dan Pembangunan Serta Titik Temunya
Esensi
Pendidikan Dan Pembangunan Serta Titik Temunya
Seperti
kenyataan pada umumnya, pembangunan ekonomi dan industri sudah banyak
yang terealisasikan menjadi fasilitas-fasilitas umum dan telah kita nikmati selama ini. Pemerintah sering merasa
nyaman dengan situasi ini, dimana pikiran akan kesejahteraan rakyat bisa
tercapai hanya dari pembangunan ekonomi dan industri saja. Padahal banyak bukti
yang dialami oleh banyak negara menunjukkan bahwa kemajuan di bidang ekonomi
dan industri yang ditandai oleh kenaikan GNP, lalu kenaikan volume ekspor dan
impor sebagai indikatornya, ternyata tidak otomatis membawa kesejahteraan
masyarakatnya. Kondisi demikian justru menimbulkan gejala penyerta yang
negatif, antara lain: kegoncangan sosial politik karena kesengsaraan
masyarakat, meningkatnya angka pengangguran, dan sejenisnya. Pembangunan dalam
arti yang terbatas pada bidang ekonomi dan industri saja belumlah cukup untuk
menggambarkan esensi yang sebenarnya dari pembangunan. Esensi adalah hakikat atau
inti sesuatu, sedangkan esensi pembangunan adalah proses berkesinambungan yang
mencakup seluruh aspek kehidupan masyarakat guna meningkatkan kesejahteraan
warga bangsa serta keseluruhan. Dalam gambaran yang telah dipaparkan di atas,
terihat bahwa kegiatan-kegiatan tersebut belum dapat mengatasi masalah yang
hakiki yaitu terpenuhinya hajat hidup dari rakyat, baik material maupun
spiritual.
Pembangunan ekonomi dan industri mungkin dapat
memenuhi aspek tertentu dari kebutuhan, misalnya: kebutuhan akan sandang,
pangan, dan papan, namun kebutuhan spiritual belum tentu didapatkan.
Realitanya, banyak yang telah kaya dan cukup mampu secara material, namun
secara spiritual menanggung banyak masalah. Di sini terlihat bahwa esensi
pembangunan bertumpu dan berpangkal dari manusianya, bukan pada lingkungannya
seperti perkembangan ekonomi sebagaimana telah dikemukakan. Pembangunan
berorientasi pada pemenuhan kebutuhan hidup manusia sesuai dengan kodratnya
sebagai manusia. Maksudnya di sini adalah pembangunan yang bertujuan
meningkatkan martabat manusia selaku makhluk hidup.
Dalam ruang gerak pembangunan, manusia dapat
dipandang sebagai objek dan sekaligus juga sebagai subjek pembangunan. Sebagai
“objek pembangunan”, manusia dipandang sebagai sasaran yang dibangun. Dalam hal
ini pembangunan meliputi ikhtiar ke dalam diri manusia, berupa pembinaan
pertumbuhan jasmani dan perkembangan rohani. Ikhtiar ini disebut pendidikan.
Manusia sebagai sasaran pembangunan, wujudnya diubah dari keadaan yang masih
bersifat potensial ke keadaan aktual. Dalam proses pembangunan, peranan
pendidikan sangatlah penting. Berkaitan dengan peranan pendidikan dalam
pembangunan nasional muncul dua paradigma yang menjadi kiblat bagi pengambil
kebijakan dalam pengembangan kebijakan pendidikan: Paradigma Fungsional dan
Paradigma Sosialisasi. Paradigma Fungsional melihat bahwa keterbelakangan dan
kemiskinan dikarenakan negara tidak mempunyai cukup penduduk yang memiliki
pengetahuan, kemampuan dan sikap modern. Sedangkan, Paradigma Sosialisasi
melihat peranan pendidikan dalam pembangunan adalah: a) mengembangkan
kompetensi individu, b) kompetensi yang lebih tinggi tersebut diperlukan untuk
meningkatkan produktivitas, dan c) secara umum, meningkatkan kemampuan warga
masyarakat. Pendidikan telah mengubah naluri manusia menjadi nurani, sehingga
manusia menjadi sumber daya atau modal utama pembangunan yang manusiawi. Selain
sebagai objek, manusia juga dipandang sebagai “subjek pembangunan” karena
pembangunan dengan segenap kemampuannya menggarap lingkungannya secara dinamis
dan kreatif, baik terhadap sarana lingkungan alam maupun lingkungan
sosial/spiritual. Perekayasaan ini disebut pembangunan. Pendidikan dan
pembangunan dapat diandaikan layaknya sepasang sandal. Berbeda tetapi memiliki
tujuan yang sama. Jika salah satunya tidak ada, maka sisi yang satunya lagi
akan cacat. Begitu pula pendidikan dan pembangunan, dua hal yang saling mengisi
dan berkorelasi. Pendidikan mempunyai tugas untuk menghasilkan sumber daya
manusia yang berkualitas untuk pembangunan, dan sebaliknya pembangunan
menciptakan fasilitas atau hal yang dapat menunjang proses pendidikan.
Dari uraian di atas didapatkan dua kesimpulan yang
menunjukkan status pendidikan dan pembangunan masing-masing dalam esensi
pembangunan serta antarkeduanya.
a. Pendidikan merupakan usaha ke dalam diri
manusia sedangkan pembangunan merupakan usaha ke luar dari diri manusia.
b. Pendidikan menghasilkan sumber daya
tenaga/manusia yang menunjang pembangunan dan hasil pembangunan dapat menunjang
pendidikan (pembinaan, penyediaan sarana, dan sejenisnya).