Filosofi air mata
Filosofi
air mata
Air
mata adalah kelenjar yang diproduksi oleh proses lakrimasi (bahasa Inggris:
lacrimation atau lachrymation; (dari bahasa Latin lacrima, artinya "air
mata") untuk membersihkan dan melumasi mata. Kata lakrimasi juga dapat
digunakan merujuk pada menangis. Emosi yang kuat juga dapat menyebabkan
menangis, walaupun kembanyakan mamalia darat memiliki sistem lakrimasi untuk
membiarkan mata mereka basah, manusia adalah mamalia satu-satunya yang memiliki
emosi air mata.
Kelenjar
air mata secara langsung tidak akan pernah terlihat, begitu pula air matanya.
Namun, yang membedakan air mata dan kelenjarnya adalah air mata itu sesekali
akan dapat dengan jelas terlihat. Misalnya saat kita terlampau senang, maka
tanpa disadari kita akan menangis. Begitu juga ketika kita sedang sedih, maka
kita akan dengan segera menangis dan mengeluarkan air mata kita. Kita bisa
melihat betapa pentingnya fungsi dari air mata itu sendiri. Ia bisa menenangkan
di saat kita sedih, kita bisa mengeluarkan unek-unek kita dengan menangis. Di
satu sisi, ia juga mampu memuncakkan segala kegembiraan kita dengan sebuah
perasaan terharu. Di samping itu, ia bersama kelenjar air mata adalah pelengkap
dari keseluruhan tubuh yang kompleks.
Manusia idealadalah seperti air mata tersebut.
Ia tidak harus selalu terlihat dari luar. Meskipun manusia ini kecil, dianggap
orang tidak berguna, dan lain sebagainya, namun ingatlah bahwa manusia sekecil
apapun pada hakekatnya telah melengkapi sebuah sistem yang kompleks. Tanpa
adanya air mata, maka tubuh manusia itu bisa dianggap tidak normal. Begitu pula
dengan kita. Kita harus bisa menyugestikan diri kita bahwa lingkungan yang
kompleks ini tanpa kehadiran kita adalah sebuah lingkungan yang tidak normal.
Sekecil dan setidak berharga apapun kita di mata orang, kita harus bisa
meyakinkan diri kita bahwa tanpa kita, lingkungan ini tidak akan pernah
lengkap. Ketika lingkungan yang kompleks ini dalam keadaan yang sukses, maka
kita juga harus terus ikut mendorong kesuksesan tersebut dan jangan dibiarkan terbengkalai.
Begitu pula sebaliknya. Ketika lingkungan ini sedang dalam keadaan yang sulit,
kita harus mampu muncul untuk menjadi seorang penenang. Kita memang tidak harus
terus terlihat dari luar. Kita juga tidak harus terus menjadi orang yang
berpengaruh secara dominan terhadap sistem ini.