Karma
<script async src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
<script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({
google_ad_client: "ca-pub-7778601764325835",
enable_page_level_ads: true
});
</script>
Karma
<script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({
google_ad_client: "ca-pub-7778601764325835",
enable_page_level_ads: true
});
</script>
Karma
Karma
secara harfiah dapat berarti karya namun dalam hal ini sebagai sebuah doktrin ,
kita artikan sebagai sesuatu yang lain . Karma berarti hukum moral sebab akibat
. Keadaan batin seseorang disaat ini seperti betapa bahagianya ia merupakan hal
pasti dari apa yang di inginkan dan diperolehnya di waktu yang lalu . Demikian
pula pikiran dan keputusan nya saat ini akan mempengaruhi kehidupan dimasa
depan setiap perbuatan yang dilakukan manusia terhadap dunia akan mendapatkan
reaksi yang seimbang dan berlawanan arah terhadap dirinya sendiri.
Dengan
doktrin ini kita hidup dalam dunia yang tidak mengenal kebetulan atau peristiwa
tidak senagaja karena semua hal adalah akibat dai perbuatan sebelumna. Karma
menyatakan bahwa setiap keputusan pasti memiliki akibat-akibatnya tertentu,
namun pada tahap terakhir keputusan-keputusan tersebut diambil secara bebas .
Karma inilah yang menghalangi persatuan manusia dengan brahman . Jika manusia
masih meninggalkan edek dari tidakanannya ; tidak murni ; tidak menjadi atman
dan karena nya tidak mungkin bersatu dengan brahman untuk mencapai brahman
perlu dilakukan penghiangan karma jika tidak maka ia akan lahir kembali atau
menjadi suatu reinkarnasi . Dengan demikian manusia harus melakukan sejumlah
rentetan kelahiran yang disebut samsara . Jika perbuatan manusia telah demikian
hening, tidak meninggalkan akibat maka karmanya akan terputus atau akan
terbebas dari samsara . Saat itulah manusia bersatu dengan braman.
Daftar Pustaka
Anees Bambang. 2007. Filsafat Umum. Jakarta : Bumi
Aksara