Kehampaan dan bentuk
Kehampaan
dan bentuk
Jika
realitas yang terbentuk dianggap sebagai lusi , maka filsafat timur bisa
dikatakan menolak bentuk . Namun, kehampaan ini tidak di anggap sekedar
ketiadaan belaka . Kehampaan adalah esensi dari seluruh bentuk dan sumber semua
kehidupan.
Dalam
konsep hindu di sebutkan “brahman adalah kehidupan . Brahman adalah
kegembiraan. Brahman adalah kekosongan”. Kegembiraan sesungguhnya sama dengan
kekosongan . Kekosongan sesungguhnya sama dengan kegembiraan”
Sementara
para budhis mengungkapkan ide yang sana dalam konsep sunyala sebagai sebuah
kekosongan yang hidup yang memberika kelahiran kepada segenap bentuk dalam
dunia fenomenal . Para taois menganggapnya berasal dari kreativitas yang sama
yang tak terhingga dan abadi. Mereka menamakanna kehampaan : “ tao dari surga
adalah hampa dan tiada berbentuk”
Konsep
kekosongan tersebut dalam filsafat timur tidak bermakna sebgaia kenihilan
namun, sebagai yang memiliki potensi kreatif tak terhingga . Mereka biasa
memisalkannya sebagai sebuah lembah atau ruang kosong pada dinding yang menjadi
pintu atau jendela yang didalam kekosongan tersebut makna suatu hal menjadi
tampak karena menyimpan potensi untuk terisi benda-benda yang tak terhingga.
Tetapi
jika demikan dimanakah bentuk yang kita amati ? Bentuk-bentuk itu tetap ada
karena itu bisa kita amati dan respon . Namun, jika dilihat secraa keseluruhan
dalam realisasinya dengan waktu dan ruang ia mengalami perubahan terus-menerus
. Dengan demikian bentuk-bentuk itu tidak tetap , tidak isi (dengan kata lain
hampa) karena itu didalam bentuk yang diserap indrawi terdapat kehampaan ketika
ia disadari oleh kesadaran kesatuan.
Daftar Pustaka
Anees Bambang. 2007. Filsafat Umum. Jakarta : Bumi
Aksara