Fungsi dan posisi ijtihad

Fungsi dan posisi ijtihad
Seperti kita ketahui bersama bahwa al qurán dan as sunah adalah pedoman agama bagi hidup dan kehidupan manusia . Sekalipun ia emmuat segala kebutuhan manusia , tidak seluruh ketentuan mengenai hal itu dimuat dengan jelas . Untuk mengungkaphal tersebut ialah dengan memfungsikan ijtihad . Nabi saw sendiri membenarkan hal itu seperti dalam dialog beliau dengan sabahat muadzin bin jabal
Di samping itu dari atsar para sahabat dapat kita lihat antara lain : instruksi umar bin khattab kepada abu musa al asyari sebagai berikut : guankan pemahaman yang mendalam dalam masalah yang menggegapkan hatimu mengenai sesuatu yang tidak terdapat dalam al qurán dan as sunah . Ketahuilah carilah kemiripannya dan keserupaannya dan kemudian analogikan perkara-perkara itu dalam keadaan demikian .

Dari hadist dan atsar diatas dan masih banyak lagi hadist dan atsar yang lain dapat diketahui bahwa ijtihad mempunyai fungsi dan posisi yang penting dalam agama islam yakni mengungkapkan hukum dan ketentuan mengenai suatu hal yang tidak jelas di kemukakan dalam al quran maupun as sunah . Padahal segalanya harus diatur sesuai dengan ajarannya oleh karena itu untuk memperluas cakupan isinya melalui pemahaman analisis sesuai dengan kaidah yang ada di dalam ijtihad . Bahkan untuk mendorong agar rang-orang yang telah memenuhi syarat untuk melakukan ijtihad, islam menjamin akan memberi pahala bagi pelakunya baik benar maunpun salah , yaitu dua pahala bagi yang hasilnya benar dan satu lagi bagi yang hasilnya salah . Hal ini menunjukan betapa penting dan mulianya kedudukan ijtihad dalam ajaran islam

Daftar Pustaka
Zaini Wahid. 1994. Dunia Pemikiran Santri. Yogyakarta : LKPSM NU DIY

Postingan populer dari blog ini

Visi ilmu di indonesia

Karakteristik anak usia remaja (SMP/SMA)

Sikap ilmiah yang harus dimiliki ilmuwan