RANGKA DAN OTOT
<script async src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
<script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({
google_ad_client: "ca-pub-7778601764325835",
enable_page_level_ads: true
});
</script>
<script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({
google_ad_client: "ca-pub-7778601764325835",
enable_page_level_ads: true
});
</script>
A. Anatomi
Anatomi
adalah ilmu yang mempelajari bagian-bagian dari makhluk hidup. Kata “anatomi”
terdiri dari kata “ana” yang berarti atas dan “tomien” yang berarti memotong.
Anatomi berarti memotong dan mengangkat ke atas tubuh bagian makhluk hidup
untuk mengetahui dan menyelidiki bagian yang ada di dalamnya. Anatomi adalah
ilmu yang mempelajari tentang nama bagian tubuh dan susunan bagian tubuh itu
dari bagian yang satu terhadap yang lain. Para ahli Muslim telah menuliskan
buku-buku ilmu anatomi, baik anatomi manusia maupun anatomi binatang. Sebagai
contoh, naskah kuno dari abad ke-15 yang ditemukan di Mesir, naskah ini dibuat
oleh ahli Muslim di masa pemerintahan Mamluk, berisi tentang penjelasan
mendetail tentang anatomi kuda. Contoh lain dapat dibaca pada buku Al Qanun fit
Tib (Hukum-hukum pengobatan) karya Ibnu Sina (Avicenna), seorang dokter muslim
dari abad ke-10. Dalam buku tersebut, Ibnu Sina menjelaskan secara sangat
mendetail tentang tulang manusia dan cara pengobatan terhadap tulang-tulang
yang patah.
1. Ilmu
urai adalah ilmu yang memisahkan bagian tubuh makhluk hidup.
2. Morphologi
adalah ilmu yang mempelajari bagian bentuk bangunan makhluk hidup.
3. Zootomi
adalah anatomi hewan
4. Phytotomi
adalah anatomi tumbuh-tumbuhan.
Cara
Mempelajari Anatomi
1. Secara
makroskopis (dengan mata biasa)
2. Secara
mikroskopis (dengan menggunakan alat bantu mikroskop)
Dengan
mikroskop dapat diketahui tubuh terdiri dari jaringan hingga sel.
Sesuai
dengan titik berat dalam mempelajarinya, maka anatomi dapat dipisahkan menjadi:
1. Ertologie:
ilmu yang mempelajari mengenai sel
2. Hystologie:
ilmu yang mempelajari mengenai jaringan
3. Osteologie:
ilmu yang mempelajari mengenai tulang
4. Arthrologie:
ilmu yang mempelajari mengenai persendian
5. Myologie:
ilmu yang mempelajari mengenai otot
6. Neurologie:ilmu
yang mempelajari mengenai syaraf
7. Antropologie:ilmu
yang mempelajari mengenai ukuran organ tubuh
8. Osteologi,
arthrologie, dan myologie termasuk dalam kinesiologi (ilmu gerak.
Olahraga
berarti melakukan gerak. Hal ini akan menyangkut tulang (pasif), otot (aktif),
gerakan (persendian), sylema neuro moscullar (syaraf otot).
Anatomi
dalam tinjauannya terdiri atas dua unsur pokok, yaitu :
1. Alat
penggerak aktif
a. Alat
dalam: COR (jantung), Pulmo (Paru-paru)
b. Otot
(muscullus), urat (tendon), jaringan pengikat (ligamen)Alat penggerak pasif
c. Tulang
(os), tulang-tulang (ossa)
Pembagian
Tubuh Manusia
Tubuh
manusia normal dibagi atas 4 bagian pokok, yaitu :
1. Cranium
(tulang tengkorak)
2. Sceleton
trunchi ( tulang badan)
3. Sceleton
extrimitas superior
4. Sceleton
extrimitas inferior
Osteologi
(Yang Mempelajari Tentang Tulang)
Tulang
(os) adalah organ yang padat, keras, elastis, yang menyusun suatu rangka yang
disebut systema sceleti, sedang rangkanya sendiri disebut sceleton humanum.
Tulang yang masih baru memiliki warna keputih-putihan dan menurut sedikit
banyaknya darah yang terdapat di dalamnya, maka tulang dapat berwarna
kemerah-merahan atau kekuningan.
Fungsi
tulang
1. memberi
kekuatan pada badan
2. memberi
bentuk tubuh
3. sebagai
alat gerak pasif
4. sebagai
alat pelindung organ dalam
5. sebagai
tempat melekatnya muscullus dan ligament
Bentuk
tulang
1. os
longum (tulang panjang)
misalnya: os humerus,
os femur
2. os
brevis/brevia (tulang pendek)
misalnya: vertrebrae,
ossa metacarpalia (telapak tangan), digitimanus (jari tangan), ossa
metatarsalia (telapak kaki), digiti pedis (jari kaki)
3. os
plannum/planna (tulang pipih)
misalnya: os scapula
(tulang belikat), os cranium (tulang kepala)
4. os
irregularis (tulang tak beraturan)
misalnya: os palatinum
(tulang langit-langit atas)
5. os
pneumaticum (tulang berongga)
misalnya: os parietale (tulang
pelipis)
Osteogenesis:
ilmu yang mempelajari khusus mengenai peristiwa (proses) terjadinya dan
terbentuknya tulang.
Susunan
tulang
1. Substantia
compacta, yaitu tulang yang padat dan tebal
2. Substantia
spongiosa, yaitu tulang yang berongga, longgar, dan lunak
Ada
pada bagian tengah tulang panjang (diaphysis)
Terdapat
cavum medullare, bagian ujung tulang (epiphysis). Urat-urat darah dari luar
tulang melalui periosteum (lapisan dataran luar tulang) masuk ke dalam tulang
dan pada tulang, tampak lubang tempat masuk/keluar urat darah tersebut (foramen
nutricium/lubang zat makanan. Periosteum pada tulang rawan disebut
perichondrium.
Di
dalam tulang terdapat :
1. Lympha
atau getah bening
2. Medulla
ossium atau sumsum tulang
3. Urat
syaraf, dsb.
B. Rangka
Rangka (skelet)
merupakan susunan tulang-tulang yang berkesinambungan, tidak dapat dilihat dari
luar tubuh karena ditutupi oleh daging (otot) yang berperan dalam melindungi
organ dalam tubuh yang lunak. Jumlah
tulang pembentuk rangka pada manusia lebih kurang 206 ruas tulang. Rangkaian
tulang-tulang inilah yang membuat manusia dapat berdiri tegak.
Fungsi kerangka tubuh
manusia
Selain sebagai
penunjang tubuh manusia untuk berdiri tegak, rangka memiliki beberapa peran
penting lainnya, yakni:
1. Memberi
bentuk pada tubuh;
2. Tempat
perlekatan daging (otot) dan jaringan;
3. Tempat
penyimpanan mineral (terutama fosfor dan kalsium) dan energi;
4. Tempat
pembentukan sel darah merah (eritrosit) , sel darah putih (leukosit), dan
keping darah (trombosit);
5. Sebagai
alat gerak pasif. Artinya rangkaian tulang ini tidak bergerak, melainkan
gerakan dapat terjadi jika adanya kontraksi atau relaksasi dari otot yang
melekat pada tulang;
6. Melindungi
organ-organ vital tubuh, seperti:
a. Jantung,
paru-paru dilindungi oleh tulang rusuk (costae) dan tulang dada (sternum)
b. Otak
dilindungi oleh tulang kepala (cranium)
Macam macam kerangka
tubuh manusia
Rangka tubuh manusia
dibedakan menjadi dua macam, yaitu rangka aksial dan rangka apendikular.
Berikut ulasan lanjut mengenai kedua macam rangka tersebut, diantaranya:
1. Rangka
Aksial, merupakan susunan tulang yang letaknya sejajar dengan sumbu tubuh.
Rangka Aksial terdiri atas:
a. Tulang
tengkorak (Cranium), terdiri dari tulang tempurung kepala, tulang wajah, dan
tulang telinga.
Tulang tempurung kepala
berfungsi sebagai pelindung otak, terdiri dari:
1) 1
tulang dahi
2) 2
tulang ubun-ubun
3) 2
tulang pelipis
4) 1
tulang kepala belakang
5) 2
tulang baji
6) 2
tulang tapis
Tulang-tulang
penyusun tulang wajah, meliputi:
1) 2
tulang rahang atas
2) 2
tulang rahang bawah
3) 2
tulang air mata
4) 2
tulang langit-langit
5) 2
tulang pipi
6) 2
tulang hidung
b. Tulang
belakang (Verterbrae), terdiri dari 7 ruas tulang leher (servikal), 12 ruas
tulang punggung (toraks), 5 ruas tulang pinggang (lumbal), 5 ruas tulang
kelangkang (sacrum), dan 4 ruas tulang ekor (coccigeus). Meskipun tulang kelangkang
dan tulang ekor terdiri atas beberapa ruas, namun masing masing tulang menyatu
seakan membentuk satu ruas.
c. Tulang
rusuk (Costae) dan tulang dada (Sternum), kedua tulang ini berperan dalam
melindungi struktur lunak yang terletak di dalam rongga dada (thoraks).
Tulang rusuk terdiri
atas 7 pasang tulang rusuk sejati (costae vera), 3 pasang tulang rusuk palsu
(costae spuria), dan 2 pasang tulang rusuk melayang (costae fluctuantes).
Sedangkan tulang dada
terdiri atas tiga bagian yakni taju pedang ( xifoid), bagian hulu (manubrium)
yang berfungsi sebagai tempat melekatnya tulang selangka, dan bagian badan
(gladiolus) yang berfungsi sebagai tempat melekatnya tulang rusuk sejati.
2. Rangka
Apendikular, merupakan susunan tulang anggota tubuh yang terdiri atas rangka
apendikular bagian atas dan bagian bawah.
Rangka apendikular
atas, terdiri atas gelang bahu (pectoral girdle) dan tulang tangan. Gelang bahu terdiri atas 2 tulang belikat
(scapula) yang berhubungan dengan tulang rusuk dan 2 tulang selangka (clavicula)
yang menghubungkan tulang selangka dengan tulang dada. Tulang tangan sendiri
terdiri dari 2 tulang tangan atas (humerus), 2 tulang hasta (ulna), 2 tulang
pengumpil (radius), 16 tulang pergelangan tangan (carpal), 10 tulang telapak
tangan (metacarpal), dan 28 tulang jari tangan (phalanges).
Rangka apendikular
bawah, terdiri atas tulang panggul (pelvic girdle) dan tulang kaki. Gelang
panggul tersusun atas 5 ruas tulang, meliputi 2 tulang usus (illium), 2 tulang
kemaluan (pubis), dan 2 tulang duduk (ischium). Sedangkan tulang kaki terdiri
atas 60 ruas tulang, diantaranya 2 tulang paha (femur), 2 tulang lutut
(patella), 2 tulang betis (fibula), 2 tulang kering (tibia), 14 tulang
pergelangan kaki (tarsal), 10 tulang telapak kaki (metatarsal), dan 28 tulang jari
kaki (phalanges).
Macam macam tulang
penyusun rangka
Rangka manusia tersusun
atas beberapa macam tulang. Setiap tulang dikelompokkan kedalam golongan
tertentu ditinjau dari beberapa hal, meliputi jenis, bentuk, dan letak tulang
tersebut.
1. Jenis-jenis
tulang
Jenis tulang sangat
beragam jika dilihat dari sifat fisk dan jaringan penyusun tulang itu sendiri.
Adapun tulang-tulang yang masuk golongan ini, yaitu:
2. Tulang
rawan
Tulang rawan dikenal
juga dengan istilah kartilago. Tulang rawan tersusun atas sel tulang rawan yang
disebut kondrosit. Tulang rawan bersifat sangat lentur karena kaya akan serat
kolagen (perekat) dan miskin zat kapur. Seiring bertambahnya usia, tulang rawan
ini akan menjadi kurang lentur akibat proses penulangan. Namun tidak semuanya mengalami
proses tersebut. Hingga usia dewasa maupun dewasa tua, tulang rawan masih dapat
dijumpai pada hidung, persendian, daun telinga, dan antar ruas tulang belakang.
3. Tulang
sejati
Orang awam sering
menyebut tulang sejati sebagai tulang keras. Berbeda dengan tulang rawan yang
lentur, tulang ini bersifat keras karena dipengaruhi oleh sel-sel penyusunnya
yang terdiri dari sel-sel tulang yang disebut osteosit. Sifat keras ini membuat
tulang ini berperan penting dalam menyusun sitem rangka. Selain itu, tulang ini
juga kaya zat kapur dan sedikit mengandung serat kolagen, berbeda halnya dengan
tulang rawan.
Komponen terpenting yang terdapat
pada tulang sejati ialah suatu saluran yang berfungsi untuk mengangkut sari
makanan dan O2 pada sel tulang. Saluran ini dikenal dengan saluran harvers yang
kaya akan pembuluh darah di dalamnya.
Bentuk-bentuk
Tulang
Bentuk-bentuk tulang
penyusun rangka manusia ada yang pipih, berbentuk pipa, pendek, bahkan tak
beraturan. Berikut ini uraian lanjut mengenai bentuk-bentuk tulang:
1. Tulang
pipih
Tulang ini disebut
tulang pipih karena bentuknya yang memang pipih atau tipis. Tulang ini kaya
akan sumsum merah yang mengisi ronga-rongga kecil yang ada di dalamnya. Peran
penting tulang ini ialah sebagai tempat pembentukan sel-sel darah, baik sel
darah merah maupun sel darah putih.
Contoh tulang pipih:
tulang tengkorak, tulang kering, tulang panggul, tulang rusuk, dan tulang
belikat.
2. Tulang
pipa
Tulang ini berbentuk
sepeti pipa dengan rongga besar dipusatnya dan rongga-rongga kecing di kedua ujungnya
yang menggembung. Rongga besar pada tulang pipa berisi sumsum kuning kaya lemak
yang berfungsi sebagai cadangan makanan (pembentukan sumsum merah). Sedangkan
rongga kecil berisi sumsum merah yang berfungsi sebagai tempat produksi sel
darah. Tulang dalam golongan ini seperti tulang paha, tulang pengumpil, tulang
kering, dan tulang betis.
3. Tulang
pendek
Disebut tulang pendek
karena bentuknya yang pendek dan bulat dengan rongga-rongga kecil di dalamnya.
Rongga-ronga kecil ini berperan dalam produksi sel-sel darah, sehingga tak
heran rongga ini kaya akan sumsum merah. Tulang-tulang yang masuk kategori ini,
meliputi tulang pergelangan tangan dan kaki, tulang tempurung lutut, ruas-ruas
tulang belakang.
4. Tulang
tak beraturan
Tulang ini disebut tak beraturan
karena bentuknya yang memang tidak bisa dideskripsikan/tidak beraturan.
Contohnya seperti pada tulang wajah.
Letak-letak
Tulang
Jika ditinjau
berdasarkan letak-letak tulang penyusun sistem rangka, maka tulang dapat dibagi
menjadi 3 golongan, yakni tulang kepala (tengkorak), tulang badan, dan tulang
anggota gerak.
Tulang kepala
(tengkorak) terdiri dari tulang-tulang penyusun tempurung kepala dan
tulang-tulang penyusun wajah.
Tulang badan terdiri
dari tulang-tulang penyusun rangka aksial (penyusun tulang belakang, tulang
dada dan tulang rusuk), tulang-tulang penyusun rangka apendikular atas (tulang
penyusun gelang bahu), dan tulang-tulang-tulang penyusun rangka apendikular
bawah (penyusun tulang panggul).
Tulang anggota gerak
terdiri dari tulang-tulang penyusun rangka apendikular atas dan rangka
apendikular bawah. Tulang penyusun rangka apendikular yang dimaksud ialah
tulang-tulang yang menyusun tulang anggota gerak atas (tulang tangan).
Sedangkan tulang-tulang penyusun rangka apendikular bawah yang dimaksud yakni
tulang-tulang yang menyusun tulang anggota gerak bawah (tulang kaki).
1. Hubungan
Antar Tulang (Persendian)
Sendi merupakan tempat
perhubungan antara dua tulang yang menyebabkan tulang dapat digerakkan,
dibelokkan, dilipat, ditekuk, dan diputar. Tanpa adanya sendi, mustahil tulang
sebagai struktur jaringan yang keras akan dapat dibelokkan tanpa resiko patah.
Namun, perlu diketahui tidak semua sendi memiliki sifat gerak yang sama.
Berdasarkan sifat dan fungsinya, sendi terdiri atas:
a. Sendi
mati (sinatrosis), suatu perhubungan antar tulang namun tidak memungkinkan
terjadinya gerakan, seperti persendian tulang tengkorak;
b. Sendi
kaku (amphiatrosis), suatu perhubungan antar tulang yang hanya memungkinkan
sedikit gerak. Contohnya persendian antara tulang rusuk dan tulang dada;
c. Sendi
gerak (diatrosis), suatu perhubungan antar tulang yang pergerakannya bebas,
dapat berupa gerakan satu arah, dua arah, maupun ke segala arah. Berdasarkan
arah pergerakannya, sendi ini dibedakan menjadi 4 jenis yaitu:
1) Sendi
engsel, persendian yang pergerakannya hanya satu arah dan menyerupai engsel
pintu. Contoh: persendian siku;
2) Sendi
pelana, persendian dengan pergerakan dua arah (samping dan depan). Contoh:
persendian pada ibu jari;
3) Sendi
peluru, persendian yang memungkinkan pergerakan ke segala arah. Contoh:
persendian antara tulang panggul dengan tulang paha;
4) Sendi
putar, nama lain sendi ini ialah sendi gulung. Prinsip kerja sendi ini yakni
terdiri dari dua tulang, dimana satu tulang sebagai poros sedangkan tulang yang
yang lain berputar mengelilingi poros tersebut. Contoh: Persendian antara
tulang pengumpil dengan tulang hasta.
Pemeliharaan
Rangka
Pemeliharaan tulang
sangatlah penting, mengingat komponen pembentuk sistem rangka yang menunjang
tubuh dapat berdiri tegak adalah rangkaian tulang-tulang. Jika pemeliharaan
rangka tidak adekuat, maka dapat menyebabkan kelainan pada pertumbuhan
tulang-tulang pembentuk rangka. Berikut ini beberapa contoh kelainan pada
tulang akibat pemeliharaan rangka yang tidak efisisien.
1. Lordosis,
keadaan tulang belakang yang bengkok ke arah depan/dalam dikarenakan kebiasaan
duduk yang dominan condong ke depan
2. Skoliosis,
keadaan tulang belakang yang bengkok ke arah samping yang biasanya menyerupai
huruf S. Penyebabnya ialah kebiasaan membawa beban berat pada satu sisi tubuh.
3. Kifosis,
keadaan tulang belakang yang bengkok ke arah belakang/luar akibat kebiasaan
sering membungkung ataupun membawa beban berat di bagian punggung.
Selain
kelainan pada tulang, ada penyakit-penyakit tertentu yang dapat merusak rangka
akibat pemeliharaan tulang yang tidak baik, contohnya seperti polio, rakitis,
rematik, osteoporosis, TBC tulang, dan beberapa penyakit lain.
Oleh karena itu, yang
dapat dilakukan dalam upaya pemeliharaan tulang pembentuk rangka, diantaranya:
1. Makan-makanan
bergizi, terutama yang kaya kalsium dan vitamin D, seperti ikan dan susu;
2. Membiasakan
sikap tubuh yang benar, baik saat berdiri, duduk, maupun saat membawa beban; Jika
membawa beban berat pada salah satu sisi bahu, upayakan untuk bergantian antara
kiri dan kanan;
3. Hindari
diri dari mengangkat beban yang melebihi batas kemampuan;
4. Olahraga
secara teratur dalam upaya menyehatkan dan mneguatkan tulang.
SKELETAL SYSTEM FRONT
System
|
Fungsi
|
Tengkorak
|
Melindungi organ yang ada di
bagian dalam kepala
|
Mandible (rahang bawah)
|
Membentuk wajah
|
Manubrium
|
Membentuk persendian, dan
tulang rusuk pertama
|
Tulang leher
|
Menopang kepala
|
Body Gladious (Sternum)
|
Penopang tubuh
|
Vertebral colum
|
Menopang tubuh
|
Coracoid process of scapula
|
Menstabilisasikan sendi bahu
|
Humerus
|
Tempat otot menempel
|
Radius
|
Tempat otot menempel
|
Ulna
|
Tempat otot menempel
|
Wrist bone
|
Gerak lengan
|
Metacarpals
|
Membentuk tulang telapak
|
Phalanges
|
Jari
|
Sacrum
|
Menopang tubuh bagian atas
|
Hipbone
|
Menopang tubuh ketika berdiri
|
Thigh Bone
|
Menopang tubuh, Produksi sel
darah merah
|
Kneecap
|
|
Tibia
|
Menghubungkan lutut dengan
tulang kaki
|
Calf Bone
|
Stabilisasi ankle dan otot kaki
bagian bawah
|
Ankle Bones
|
Menumpu berat badan
|
Metatarsals
|
Membagi beban pada tubuh dan
mengadaptasikan permukaan kaki pada permukaan yang tidak rata
|
Phalanges
|
Jari
|
SKELETAL SYSTEM BACK
Sistem
Kerangka
Kerangka
itu membentuk hampir seperlima dari berat badan tubuh yang sehat. Kerangka
dalam yang fleksibel ini mendukung semua bagian-bagian dan jaringan lain, yang
akan runtuh tanpa tulang kerangka. pada tampilan belakang ini yang dapat
dilihat adalah tulang yang tidak
terlihat dari depan. Untuk lebih detail lihat buku tubuh manusia hlm 36-37.
Rangka
manusia terdiri dari 206 buah tulang. Tulang rangka ini digolongkan menjadi dua
kelompok yaitu tulang sumbu badan (tulang axial) dan tulang anggota gera
(tulang apendikular). Tulang sumbu badan terdiri dari tulang yang menyusun
cranium (tengkorak), kolumna vertebralis (tulang belakang), kosta (tulang
rusuk, tulang iga) dan sternum (tulang dada)
A. Parietal
Bone
Tulang Parietal
(ubun-ubun). Terdapat dua tulang parietal, yang dipisahkan satu sama lain
melalui sutura sagitalis. Sedangkan sutura skuamosa memisahkan tulang parietal
dan tulang temporal. Fungsi tulang ubun-ubun ini adalah sebagai pelindung untuk
otak bagian tengah dan belakang terutama pada bayi yang baru dilahirkan karna
tulangnya belum mengeras.
B. Occipital
Bone
Tulang oksipital
(tulang kepala bagian belakang) terdiri atas 1 tulang. Tulang oksipital merupakan tulang yang terletak di sisi
belakang tengkorak. Antara tulang oksipital dan tulang parietal dipisahkan oleh
sutura lambdoid. Di dasar tulang oksipital terdapat foramen magnum, suatu
foramen yang menghubungkan otak dan medula spinalis. Di sisi foramen magnum
terdapat condyles, suatu penonjolan yang menghubungkan oksipital dengan tulang
atlas. Fungsi tulang oksipital ini adalah melindungi otak.
C. Mandible
Or Lower Jawbone
Tulang mandibula atau
rahang bawah. Mandibula merupakan tulang rahang bawah, yang berartikulasi
dengan tulang temporal melalui prosesus kondilar, tulang ini terdiri atas 2
tulang. Mandibular adalah tulang rahang bawah yang bersendi dengan fosa
mandibularis os temporal. Bagian depan mandibular dibentuk oleh korpus
mandibular dan dibelakang korpus melekat dua ramus mandibular kiri dan kanan.
Dibagian atas ramus terdapat dua tonjolan yaitu kondilus mandibular disebelah
belakang, dan processus coronaries didepan. Kedua tonjolan ini dipisah oleh
lekuk yang dinamakan incisura mandibular. Kondilus mandibular bersendi dengan
lekuk sendi pada bagian bawah os temporal yang dinamai fosa mandibularis os
temporalis. Didepan lekuk sendi ini terdapat tonjolan tulang yang dinamakan
tuberkulum artikulare ossis temporalis. Fungsi tulang mandibular atau rahang
bawah ini adalah untuk memasukan makanan, membuka dan menutup mulut.
D. Cervical
Vertebra
Tulang leher
Tujuh tulang leher dari
daerah serviks dari ruas tulang belakang, yang membungkus tulang belakang dan
meninges. Terdapat tujuh ruas tulang leher dengan ruas pertama adalah tulang
atlas. Tulang atlas berfungsi untuk
menunjang tengkorak. Ruas kedua adalah
tulang pemutar (aksis). Adanya tulang
atlas dan aksis memungkinkan kepala untuk berputar. Ruas ketiga sampai ruas ketujuh memiliki
bentuk yang mirip dan tidak bersendian dengan tulang rusuk.
Vertebra servikalis
mempunyai ukuran lebih kecil dibandingkan ruas vertebra di dada dan lumbai.
Pada prosessus transversus vertebra servikalis terdapat lubang yang dinamkaan
foramen vertebraterial yang dilalui a vertebralis yaitu cabang a subklavia yang
mendarahi batang otak.
Vertebra servikal
pertama disebut atlas atlas. Vertebra ini bersendi dengan neurokranium melalui
atlantoksipitalis. Atlas tidak mempunyai korpus tapi terdiri dari dua arkus
yang membatasi foramen vertebrale yaitu arkus anterior dan arkus posterior
atlantis.
Vertebra servikal kedua
disebut aksis. Aksis mempunyai tonjolan dibagian atas korpusnya yang dinamai
dens aksis. Dens aksis bersendi dengan permukaan belakang bagian tegah arkus
anterior atlas.
Vertebra servikal ke 6
membentuk penonjolan yang lebih jelas dileher bagian belakang karena itu
vertebra servikal ke enam disebut juga vertebra prominens.
Tulang leher berfungsi
untuk menopang kepala. Dengan adanya tulang leher, kepala dapat berdiri tegak.
Di samping itu, susunan tulang leher memiliki bentuk sedemikian rupa sehingga
kepala dapat mengangguk, menoleh ke samping
E. Scapula
Or Shoulder Blade
Skapula atau tulang
belikat. Tulang belikat atau nama lainnya adalah scapula adalah tulang yang ada
di daerah bagian bahu kita terdiri atas 2 tulang. Bentuknya ialah pipih seperti
segitiga dan terletak di bagian belakang tulang rusuk atas. Kegunaan dari
scapula sendiri adalah sebagai penghubung antara tulang klavikula dengan tulang
lengan atau tulang humerus.
Struktur Tulang Belikat
Ada beberapa bagian
utama dari scapula yang bisa diidentifikasi yaitu Fascia (dua permukaan),
Angulus (tiga sudut) dan margo (tiga sisi). Berikut penjelasan masing masing
bagian tersebut.
Fascia
Fascia ini sendiri
terdapat 2 permukaan yaitu:
1. Permukaan
anterior disebut juga fosa subs-kapularis Merupakan bagian fascia yang letaknya
berdekatan dengan iga. Berfungsi sebagai tempat melekatnya otot subscapularis
2. Permukaan
Posterior
Permukaan ini di
dalamnya terdapat lagi bagian bagian yang disebut dengan spina atau belebas.
Belebas sendiri terdapat beberapa jenis lagi diantaranya:
a. Proseus
Akronium
Berfungsi untuk
menutupi sendi bahu. belebas ini terdiri dari 2 bagian yaitu fossa suprapinosus
dan fossa infraspinosus. Perbedaan utama tulang belikatnya manusia dan hewan
khususnya pemakan daging adalah ujung scapula yang ditemukan acroniom.
b. Processus
Coracoideus
Berupa tonjolan di
bagian utama scapula. Berfungsi sebagai tempat melekatnya beberapa otot
diantaranya adalah otot coracobrachialis
Fungsi
Tulang Belikat
Tulang
belikat sendiri dalam tubuh memiliki beberapa fungsi yaitu:
a.
Fungsi utamanya adalah sebagai
penghubung antara otot antendon pada bagian lengan dan punggung
b.
Memberi kemudahan pergerakan organ gerak
seperti tangan atau membantu melakukan pergerakan pada bagian tangan dan diisi
juga dengan otot sehingga memiliki permukaan yang kuat
c.
Sebagai tempat melekatnya tenden yang
ada di leher
d.
Sebagai tempat melekatnya tenden yang
ada di dada
e.
Sebagai tempat melekatnya beberapa otot
f.
Memberi pergerakan pada bagian bahu dan
tempatnya otot sehingga bisa memiliki permukaan yang solid
Pergerakan
Tulang Belikat
Di
setiap permukaan scapula tidak sama bentuknya khususnya di bagian tulang
belakang yang menghasilkan dua pergerakan yaitu:
a. Acromiom
Beberapa ciri dari
acromiom adalah bentuknya yang agak besar dan juga persegi panjang yang mana
sebagai sambungan dari tulang belikat yang memiliki kaitan dengan artikulasi
klavikula supaya bisa membentuk sendi acromioclavicular yang bisa membentuk
ujung bahu.
b. Coracoid
Pergerakan yang bisa
melengkung baik ke arah atas maupun melengkung ke arah bawah.
F. Femur
Tulang paha atau femur adalah
bagian tubuh terbesar dan tulang terkuat pada tubuh manusia terdiri atas 2
tulang. Ia menghubungkan tubuh bagian pinggul dan lutut. Kata "femur"
merupakan bahasa Latin untuk paha. Kata harus dibedakan dengan femina yang
berarti wanita.
Ujung
distal tulang paha
Tulang
paha terdiri dari bagian kepala dan leher pada bagian proksimal dan dua
condylus pada bagian distal. Kepala tulang paha akan membentuk sendi pada
pinggul. Bagian proksimal lainnya yaitu trochanter major dan trochanter minor
menjadi tempat perlekatan otot. Pada bagian proksimal posterior terdapat
tuberositas glutea yakni permukaan kasar tempat melekatnya otot gluteus maximus.
Di dekatnya terdapat bagian linea aspera, tempat melekatnya otot biceps
femoris. Salah satu fungsi penting kepala tulang paha adalah tempat produksi
sel darah merah pada sumsum tulangnya.
Pada
ujung distal tulang paha terdapat condylus yang akan membuat sendi condylar
bersama lutut.Terdapat dua condylus yakni condylus medialis dan condylus
lateralis. Di antara kedua condylus terdapat jeda yang disebut fossa
intercondylaris.
Tulang
paha (os femur) adalah tulang terpanjang ditubuh. Femur terdiri dari kaput,
kolum, korpus dan kondilus femoris. Kaput femoris bersendi dengan setabulum
dari kokse membentuk sendi paha. Pada asetabulum, melekat ligamentum teres
kapitis dari kaput femoris yang berisi pembuluh darah untuk kaput femoris.
Kecederaan ligamentum ini dapat mengganggu peredaran kaput femoris dan
menimbulkan nekrosis. letak tulang paha adalah diantara tulang pinggul dan
lutut. Sedangkan fungsinya yakni menghubungkan tulang bagian pinggul dan lutut,
untuk menyangga badan pada saat berjalan
G. Talus
Talus
atau tulang loncat merupakan pusat dan titik tertinggi dari tapak kaki. Tulang
itu mendukung tibia dan di setiap sisi berendi dengan maleolus, di bawah dengan
kalkaneus. Talus ini terletak di bagian
proksimal dari tulang tarsal (Ossa tarsi).
Talus ini merupakan penyangga badan pada kaki. Talus terdiri dari tubuh
(corpus tali), kepala (caput tali) dan leher (Collum tali), bagian sempit
antara bagian kepala (caput tali) dan tubuh (corpus tali). Talus memiliki
permukaan kasar dan lengkungan vaskular kecil.
H. Calcaneus
Kalkaneus tulang tumit adalah
tulang terbesar dari tapak kaki terdiri atas 2 tulang. Tulang itu ada di
sebelah belakang dan membentuk tumit dan mengalihkan berat badan di atas tanah
ke belakang. Memberi kekuatan pada otot besar dari betis dengan perantaraan
tendon Achilles atau tendon kakaneus. Di sebelah atas bersendi dengan talus dan
di depan dengan kuboid. Fungsinya adalah menyokong berat badan.
Pengertian otot
Otot adalah sebuah jaringan dalam tubuh manusia dan hewan yang berfungsi sebagai
alat gerak aktif yang menggerakkan tulang. Otot diklasifikasikan menjadi tiga
jenis yaitu otot lurik, otot polos dan otot jantung. Otot menyebabkan
pergerakan suatu organisme maupun pergerakan dari organ dalam organisme
tersebut.
SISTEM OTOT DEPAN
BAGIAN
|
NAMA OTOT
|
FUNGSI
|
KEPALA
|
||
Otot
Mimik / Wajah
|
Occipitofrontalis
(otot dahi)
|
Menggerakkan / mengangkat alis mata
|
Orbicularis
Oculi (otot lekuk mata)
|
Menutup
bagian mata
|
|
Levator
Labii Superioris
|
Menarik
dan mendorong keluar bibir atas ke
|
|
Zygomaticus
Minor
|
Mengngkat
bibir atas (Senyum)
|
|
Zigomaticus
Mayor
|
Mengangkat
sudut mulut
|
|
Orbicularis
Oris (otot lingkar mulut)
|
Menutup
Bibir
|
|
Mentalis
|
Mengangkat
bibir bawah dan mengerutkan dagu
|
|
Depressor
Labii Inferioris
|
Menurunkan
bibir bagian bawah
|
|
BADAN
|
||
Leher
|
Sternohyoid
|
Menekan
pangkal tenggorokkan
|
Omohyoid
|
Menekan
pangkal tenggorokkan
|
|
Trapezius
|
Menarik
/ mengangkat sendi bahu
|
|
Sternocleidomastoid
|
Memiringkan
dan memutar leher
|
|
Scalenus
|
Membantu
pernafasan dan melenturkan leher
|
|
Dada
|
Pectoralis
Mayor (otot dada Besar)
|
Menarik
lengan ke arah tubuh dan memutar lengan atas ke dalam
|
Pectoralis
Minor (otot dada kecil)
|
Menggerakkan
tulang belikat
|
|
External
Intercostal
|
Mengangkat
tulang rusuk
|
|
Internal
Intercostal (otot perut dalam)
|
Menarik
rusuk yang berdekatan secara bersama
|
|
Rectus
Abdominis
|
Mengempiskan
dinding perut
|
|
Internal
Oblique Abdominal
|
Melenturkan
dan Memutarkan badan
|
|
External
Oblique Abdominal
|
Memutar
dan menekan tubuh
|
|
Serratus
Anterior
|
Menarik tulang belikat
|
|
Lengan Dan Tangan
|
Deltoid
(otot segitiga)
|
Mengangkat
lengan ke depan, samping
|
Bisep
brachii
|
Menggerakkan
lengan, melenturkan lengan bawah pada siku dan memutar telapak ke atas
|
|
Long
Head of Tricep
|
Memanjangkan
lengan bagian bawah siku diluruskan
|
|
Brachiordialis
|
Melenturkan
lengan dibagian siku
|
|
Flexor
Digitorum Superioris
|
Melenturkan
sendi tangan dan pergelangan tangan
|
|
Flexor
Carpi Radial
|
Melenturkan
tangan bagian pergelangan
|
|
Abductor
Policis Brevis
|
Menggerakkan
jempol ke bagian terluar dari jari-jari lainnya
|
|
KAKI
|
||
PAHA
|
Liopsoas
|
Melenturkan
paha pada pinggul
|
Tensor
Fasciae Latae
|
untuk
menjaga lutut agar lurus
|
|
Pectineus
|
Menarik
paha ke arah tubuh den lentur
|
|
Abductor
Brevis (sebelah tengah)
|
Memutar
dan menarik paha ke arah tubuh
|
|
Abductor
Longus (sebelah luar)
|
Memutar
dan menarik paha ke arah tubuh
|
|
Gracilis
|
Melenturkan
dan memutarkan kaki, menarik paha ke arah tubuh
|
|
Vestus
Lateralis
|
Berperan
dalam mengulurkan lutut
|
|
Vestus
Medialis
|
Berperan
dalam meluruskan lutut
|
|
Rectus
Femoris
|
Melenturkan
paha pada pinggul dan dengan otot paha depan lainnya , memanjangkan lutut
|
|
Peroneus
Longus
|
Melenturkan
kaki kebawah dan mengubahnya keluar
|
|
BETIS
|
Peroneus
Brevis
|
Melenturkan
kaki kebawah dan berhenti berputar ke dalam
|
Gastocnemius
|
Melenturkan
kaki kebawah
|
|
Soleus
|
Melenturkan
kaki ke bawah dan membantu mendorong tenaga saat berjalan atau berlari
|
|
Retinaculum
|
Menstabilkan
sendi pergelangan kaki
|
|
Tibialis
Anterior
|
Melenturkan
kaki ke atas dan ke dalam , dan
menopang lengkungan kaki saat berlari atau berjalan
|
|
KAKI
|
Extensor
Hallucis Longus
|
Mengangkat
jempol kakidan membantu menarik kaki keatas
|
Extensor
Hallucis Brevis
|
Membantu
mengulurkan jempol kaki
|
|
Extensor
Digitorum Brevis
|
Membantu
mengulurkan tiga jari kaki
|
|
Abductor
Hallucis
|
Melenturkan
jempol kaki dan menggerakkannya jauh dari jari kaki lainnya
|
GAMBAR
MACAM-MACAM SENDI
