GURU PROFESIONAL DAN EFEKTIF

<script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-7778601764325835"
     crossorigin="anonymous"></script>

BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
Guru adalah pendidik dan pengajar pada pendidikan anak usia dini jalur sekolah atau pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Guru-guru seperti ini harus mempunyai semacam kualifikasi formal. Dalam definisi yang lebih luas, setiap orang yang mengajarkan suatu hal yang baru dapat juga dianggap seorang guru.
Tugas guru sebagai suatu profesi, menuntut kepada guru untuk mengembangkan profesionalitas diri sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Mendidik, mengajar, dan melatih anak didik adalah tugas guru sebagai suatu profesi. Tugas guru sebagai pendidik, meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup kepada anak didik. Tugas guru sebagai pengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi kepada anak didik. Tugas guru sebagai pelatih berarti mengembangkan ketrampilan dan menerapakannya dalam kehidupan demi masa depan anak didik.
Guru juga mempunyai kemampuan, keahlian atau sering disebut dengan kompetinsi profesional. Kompetensi profesional yang dimaksud tersebut adalah kemampuan guru untuk menguasai masalah akademik yang sangat berkaitan dengan pelaksanaan proses belajar mengajar, sehingga kompetensi ini mutlak dimiliki guru dalam menjalankan tugasnya sebagai pendidik dan pengajar.
Secara formal, guru adalah seorang pengajar di sekolah negeri ataupun swasta yang memiliki kemampuan berdasarkan latar belakang pendidikan formal minimal berstatus sarjana, dan telah memiliki ketetapan hukum yang sah sebagai guru berdasarkan undang-undang guru dan dosen yang berlaku.



B.  Rumusan Masalah
1.      Apa profesionalitas guru itu?
2.      Apa kriteria untuk menjadi guru prosesional ?
3.      Apa pengertian guru efektif?
4.      Apa ciri guru efektif ?
C.  Tujuan
1.      Untuk mengetahui profesionalitas guru
2.      Untuk mengetahui kriteria menjadi guru professional
3.      Untuk mengetahui pengertian guru efektif
4.      Untuk mengetahui ciri guru efektif



BAB II
DASAR TEORI
A.  Pengertian Profesi
Profesi sebagai kata benda berarti bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian tertentu. Profesional sebagai kata sifat berarti memerlukan kepandaian khusus untuk melaksanakannya. Secara etimologi, profesi berasal dari istilah bahasa Inggris profession atau bahasa Latin profecus yang artinya mengakui, pengakuan, menyatakan mampu atau ahli dalam melaksanakan pekerjaan tertentu (Sudarwan Danin, 2002:20).
Mengutip pendapat Ornstein dan Levine, Soetjipto (2004;15) mengemukakan bahwa profesi adalah memerlukan bidang ilmu dan keterampilan tertentu diluar jangkauan khalayak ramai (tidak semua orang dapat melakukannya) dan memerlukan pelatihan khusus dengan waktu yang panjang.
Selanjutnya Nana Sudjana (Uzer Usman, 2001:14) pekerjaan yang bersifat profesional adalah pekerjaan yang hanya dapat dilakukan oleh mereka yang khusus dipersiapkan untuk itu dan bukan pekerjaan yang dilakukan oleh mereka yang karena tidak dapat memperoleh pekerjaan lain.
Dari beberapa pendapat para ahli diatas tentang pengertian profesional, maka dapatlah diambil suatu kesimpulan bahwa profesi adalah orang yang terdidik dan terlatih dengan baik serta memiliki pengalaman yang kaya dibidangnya.
B.  Profesionalitas guru
Guru merupakan salah satu komponen penting dalam proses belajar mengajar. Seorang guru ikut berperan serta dalam usaha membentuk sumber daya manusia yang potensial di bidang pembangunan. Pengertian guru profesional menurut para ahli adalah semua orang yang mempunyai kewenangan serta bertanggung jawab tentang pendidikan anak didiknya, baik secara individual atau klasikal, di sekolah atau di luar sekolah.
Pengertian guru profesional adalah semua orang yang mempunyai kewenangan serta mempunyai tanggung jawab terhadap pendidikan siswa, baik individual atau klasikal. Hal ini berarti bahwa guru, harus memiliki minimal dasar kompetensi sebagai bentuk wewenang dan kemampuan di dalam menjalankan tugas-tugasnya. Kompetensi guru adalah suatu keahlian yang wajib dipunyai oleh guru, baik dari kemampuan segi pengetahuan, kemampuan dari segi keterampilan dan tanggung jawab pada murid-murid yang di didiknya, sehingga dalam menjalankan tugasnya sebagai seorang pendidik bisa berjalan dengan baik.
Hal ini guru perlu untuk mengetahui dan memahami kompetensi sebagai seorang guru. Kompetensi guru menjadi modal penting di dalam pengelolaan pendidikan dan pengajaran yang begitu banyak macamnya. Dilihat secara garis besar ada dua segi yaitu dari segi kompetensi pribadi serta dari kompetensi guru professional.
Dengan macam-macam kompetensi itu maka pengertian guru profesional harus mampu mengembangkan kepribadian, berinteraksi serta berkomunikasi, mampu melaksanakan bimbingan serta penyuluhan, melaksanakan administrasi sekolah, menjalankan penelitian sederhana sebagai keperluan pengajaran, menguasai landasan kependidikan, memahami bahan pengajaran, menyusun program pengajaran, melaksanakan program pengajaran, dan mengevaluasi hasil dan proses belajar mengajar yang telah dijalankan.
C.  Karakter Guru Profesional
Untuk menjadi guru yang profesional tentulah harus memiliki karakter sebagai berikut.
1.    Memiliki kadar pengetahuan yang maju di mata pelajaran spesialisasinya.
2.    Berpengalaman mengajar (paling sedikit tiga tahun).
3.    Ucapannya jelas.
4.    Antusias.
5.    Peduli.
6.    Ceria dan santai.
7.    Siap bekerja sama dengan guru lain maupun orang tua siswa.
8.    Berniat memperbaiki kecakapan mengajarnya dan memajukan pendidikannya.
9.    Kelasnya secara struktural teratur baik untuk memaksimalkan waktu mengajar.
10.     Menjaga waktu transisi antar kegiatan sesedikit mungkin.
11.     Masuk kelas dalam keadaan siap.
12.     Dorongan positif.
13.     Memonitor dan menangani gangguan di kelas.
14.     Mendisiplinkan siswa secara adil dan wajar
15.     Menyampaikan harapan akademik yang tinggi.
16.     Menunjukkan suatu tingkat perencanaan dan organisasi yang tinggi
Menjadi profesional adalah meramu kualitas dengan intergiritas, menjadi guru pforesional adalah keniscayaan. Namun demikian, profesi guru juga sangat lekat dengan peran yang psikologis, humannis bahkan identik dengan citra kemanusiaan. Karena ibarat sebuah laboratorium, seorang guru seperti ilmuwan yang sedang bereksperimen terhadap nasib anak manusia dan juga suatu bangsa.Ada beberapa kriteria untuk menjadi guru profesional:
1.    Memiliki skill/keahlian dalam mendidik atau mengajar
Menjadi guru mungkin semua orang bisa. Tetapi menjadi guru yang memiliki keahlian dalam mendidikan atau mengajar perlu pendidikan, pelatihan dan jam terbang yang memadai. Dalam kontek diatas, untuk menjadi guru seperti yang dimaksud standar minimal yang harus dimiliki adalah:
a.    Memiliki kemampuan intelektual yang memadai
b.    Kemampuan memahami visi dan misi pendidikan
c.    Keahlian mentrasfer ilmu pengetahuan atau  metodelogi pembelajaran
d.   Memahami konsep perkembangan anak/psikologi perkembangan
e.    Kemampuan mengorganisir dan problem solving
f.     Kreatif dan memiliki seni dalam mendidik
2.    Personaliti Guru
Profesi guru sangat identik dengan peran mendidik seperti membimbing, membina, mengasuh ataupun mengajar. Ibarat sebuah contoh lukisan yang akan ditiru oleh anak didiknya. Baik buruk hasil lukisan tersebut tergantung dari contonya. Guru (digugu dan ditiru)  otomatis menjadi teladan. Melihat peran tersebut, sudah menjadi kemutlakan bahwa guru harus memiliki integritas dan personaliti yang baik dan benar. Hal ini sangat mendasar, karena tugas guru bukan hanya mengajar (transfer knowledge)  tetapi juga menanamkan nilai - nilai dasar dari bangun karakter atau akhlak anak.
3.    Memposisikan profesi guru sebagai  The High Class Profesi
Di negeri ini sudah menjadi realitas umum  guru bukan menjadi profesi yang berkelas baik secara sosial maupun ekonomi. Hal yang biasa, apabila menjadi Teller di sebuah Bank, lebih terlihat high class dibandingkan guru. jika ingin menposisikan profesi guru setara dengan profesi lainnya,  mulai di blow up bahwa profesi guru strata atau derajat yang tinggi dan dihormati dalam masyarakat. Karena mengingat begitu fundamental peran guru bagi proses perubahan dan perbaikan di masyarakat. Kita perlu berguru dari sebuah negara yang pernah porak poranda akibat perang. Namun kini telah menjelma menjadi negara maju yang memiliki tingkat kemajuan ekonomi dan teknologi yang sangat tinggi. Jepang merupakan contoh bijak untuk kita tiru. Semua orang terkesima dengan kemajuan yang dicapai Jepang. Dan tidak bisa dipungkiri, semua perubahan dan kemajuan yang dicapai, ada dibalik sosok Guru yang begitu dihormati dinegeri tersebut.
D.  Tugas guru professional
Seorang guru yang memiliki tugas yang beragam yang kemudian akan diterapkan dalam bentuk pengabdian.Tugas pokok trsebut adalah :
1.    Tugas guru dalam bidang profesi
Yaitu suatu proses transmisi ilmu pengetahuan,ketrampilan dan nilai-nilai hidup.Menurut Undang-undang Guru dan Dosen (UU.RI.No.14 th 2005) yang terdapat dalam bab 2 "Kedudukan,Fungsi Dan Tujuan" Pada Pasal 4 bahwa seorang guru memiliki tugas sebagai berikut :
“Kedudukan Guru sebagai Tenaga Profesional sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat 1 berfungsi untuk meningkatkan martabat dan peran guru sebagai agen pembelajaran berfungsi untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional”


a.    Guru sebagai pendidik
Guru adalah seorang pendidik yang menjadi tokoh / panutan bagi peserta didik dan lingkungannya.Maka seorang guru itu harus mempunyai standar kualitas pribadi yang baik, bertanggung jawab terhadap tindakannya dalam proses pembelajaran di sekolah dan berani mengambil keputusan berkaitan dengan pembelajaran dan pembentukan kompetensi.
b.    Guru sebagai pelajar
Di dalam tugasnya seorang guru membantu peserta didik dalam meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.Maka seorang guru harus mengikuti perkembangan teknologi agar apa yang di bawakan seorang guru pengajarannya tidak jadul.
c.    Guru sebagai pembimbing
Sebagai Pembimbing seorang guru dan siswa di harapkan ada kerja sama yang baik dalam merumuskan tujuan secara jelas dalam proses pembelajaran.
d.   Guru sebagai pengarah
Seorang guru di harapkan dapat mengarahkan peserta didiknya dalam memecahkan persoalan yang telah di hadapinya dan bisa mengarahkan kepada jalan yang benar apabila mengalami persoalan yang negatif yang telah menimpa dirinya.
e.    Guru sebagai pelatih
Mengembangkan ketrampilan-ketrampilan pada peserta didik dalam membentuk kompetensi dasar sesuai dengan potensi masing-masing dari peserta didik.
f.     Guru sebagai penilai
Penilaian merupakan proses penetapan kualitas hasil belajar / proses untuk menentukan tingkat pencapaian tujuan pembelajaran peserta didik yang meliputi tiga tahap yaitu : Persiapan,Pelaksanaan dan Tindak lanjut.



2.    Tugas guru dalam bidang kemanusiaan
Seorang guru mempunyai tiga tugas pokok yaitu tugas profesional,tugas manusiawi,dan tugas kemasyarakatan (sivic mission ) jika dikaitkan dengan kebudayaan,maka tugas pertama berkaitan dengan logika dan estetika,tugas kedua dan ketiga berkaitan dengan etika. Tugas manusiawi / kemanusiaan adalah tugas-tugas membantu anak didik agar dapat memenuhi tugas utama dan manusia kelak dengan sebaik-baiknya.Adapun tugas-tugas tersebut meliputi :
a.    Seorang guru dapat menjadi orang tua bagi murid-muridnya di sekolah
b.    Seorang guru dapat menarik simpati para peserta didiknya
c.    Seorang dapat menjadi motivator dalam kegiatan belajar mengajar
d.   Tugas guru dalam bidang kemasyarakatan
e.    Sebagai seorang warga negara yang baik, seorang guru turut mengembangkan dan melaksanakan apa yang telah di gariskan oleh bangsa dan negara lewat UUD 1945 dan GBHN. Adapun tugas tersebut meliputi :
1)   Mendidik dan mengajar masyarakat untuk menjadi WNI yang bermoral pancasila
2)   Mencerdaskan bangsa Indonesia
E.   Strategi Menjadi Guru Profesional
Dalam rangka pengembangan profesionalisme guru secara berkelanjutan dapat dilakukan dengan berbagai strategi antara lain :
1.    Berpartisipasi didalam pelatihan atau in servie training.
Bentuk pelatihan yang fokusnya adalah keterampilan tertentu yang dibutuhkan oleh guru untuk melaksanakan tugasnya secara efektif. Pelatihan ini cocok dilaksanakan pada salah satu bentuk pelatihan  pre-service atau in-service. Model pelatihan ini berbeda dengan pendekatan pelatihan yang konvensional, karena penekanannya lebih kepada evaluasi performan nyata suatu kompetensi tertentu dari peserta pelatihan.


2.      Membaca dan menulis jurnal atau makalah ilmiah lainnya.
Dengan membaca dan memahami banyak jurnal atau makalah ilmiah lainnya dalam bidang pendidikan yang terkait dengan profesi guru, maka guru dengan sendirinya dapat mengembangkan profesionalisme dirinya. Selanjutnya untuk dapat memberikan kontribusi kepada orang lain, guru dapat melakukan dalam bentuk penulisan artikel/makalah karya ilmiah yang sangat bermanfaat bagi pengembangan profesionalisme guru  yang bersangkutan maupun orang lain.
3.    Berpartisipasi di dalam kegiatan pertemuan ilmiah.
Pertemuan ilmiah memberikan makna penting untuk menjaga kemutakhiran (up to date) hal-hal yang berkaitan dengan profesi guru. Tujuan utama dari kegiatan pertemuan ilmiah adalah menyajikan berbagai informasi dan inovasi terbaru  di dalam suatu bidang tertentu. Partisipasi guru pada kegiatan tersebut akan memberikan kontribusi yang berharga dalam membangun profesionalisme guru dalam melaksanakan tanggung jawabnya.
4.    Melakukan penelitian seperti PTK.
Penelitian tindakan kelas yang merupakan studi sistematik yang dilakukan guru melalui kerjasama atau tidak dengan guru lain dalam rangka merefleksikan dan sekaligus meningkatkan praktek pembelajaran secara terus menerus juga merupakan strategi yang tepat untuk meningkatkan profesionalisme guru. Berbagai kajian yang bersifat reflektif  oleh guru yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional, memperdalam pemahaman terhadap tindakan yang dilakukan dalam melaksanakan tugasnya, dan memperbaiki kondisi dimana praktek pembelajaran berlangsung  akan bermanfaat sebagai inovasi pendidikan. Dalam hal ini guru diberdayakan untuk mengambil berbagai prakarsa profesional secara mandiri dengan penuh percaya diri. Jika proses ini berlangsung secara terus menerus,  maka akan berdampak pada peningkatan profesionalisme guru.



5.    Partisipasi di dalam organisasi/komunitas profesional
Ikut serta menjadi anggota orgnisasi profesional juga akan meningkatkan  profesionalisme seorang guru. Organisasi profesional biasanya akan melayani anggotanya untuk selalu mengembangkan dan memelihara profesionalismenya dengan membangun hubungan yang erat dengan masyarakat. Dalam hal ini yang terpenting adalah guru harus pandai memilih suatu bentuk organisasi profesional yang dapat memberi manfaat utuh bagi dirinya melalui bentuk investasi waktu dan tenaga. Pilih secara bijak organisasi yang dapat memberikan kesempatan bagi guru untuk meningkatkan profesionalismenya.
6.    Kerjasama dengan tenaga profesional lainnya di sekolah
Seseorang cenderung untuk berpikir dari pada keluar untuk memperoleh pertolongan atau informasi mutakhir akan lebih mudah jika berkomunikasi dengan orang-orang di dalam tempat kerja yang sama. Pertemuan secara formal maupun informal untuk mendiskusikan berbagai isu atau permasalahan pendidikan termasuk bekerjasama berbagai kegiatan lain (misalnya merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi program-program sekolah) dengan kepala sekolah, orang tua peserta didik (komite sekolah), guru dan staf lain yang profesional dapat menolong guru dalam memutakhirkan pengetahuannnya. Berpartisipasi di dalam berbagai kegiatan tersebut dapat menjaga keaktifan pikiran dan membuka wawasan yang memungkinkan guru untuk terus memperoleh informasi yang diperlukannya dan sekaligus membuat perencanaan untuk mendapatkannya. Semakin guru terlibat dalam prolehan informasi, maka guru semakin merasakan akuntabel, dan semakin guru merasakan akuntabel maka ia semakin termotivasi untuk mengembangkan dirinya.
F.   Pengertian Guru Efektif
Guru yang efektif adalah guru yang dapat memotivasi peserta didik untuk belajar, dan dapat meningkatkan semangat belajar yang tumbuh dari kesadaran peserta didik itu sendiri, artinya motivasi intrinsik peserta didik sudah mulai muncul, dan bukan karena paksaan atau karena takut kepada gurunya. Dulu tidak ada guru efektif, adanya guru yang baik, namun sekarang muncul guru yang efektif karena hasilnya dapat diukur. Jika menggunakan istilah guru yang baik, maka sifatnya ada pada personal guru yang bersangkutan dalam melaksanakan proses pembelajaran.
G.  Kompetensi Guru Efektif
Guru efektif mempunyai ciri-ciri tertentu untuk menggambarkan sebagai guru professional dan guru profesional harus memiliki kemampuan sebagai berikut :
1.    Guru mempunyai komitmen dengan siswa dalam proses pembelajarannya, ini dapat dikatakan juga bahwa komitmen tertinggi guru adalah pada kepentingan siswa.
2.    Guru menguasai secara mendalam mengenai materi yang akan diajarkan serta bagaimana cara mengajarkannya kepada peserta didik. Bagi seorang guru, dua hal tadi tidak dapat dipisahkan.
3.    Guru bertanggung jawab dalam mengecek hasil belajar peserta didik melalui berbagai evaluasi, dari mulai hasil pengamatan sampai tes hasil belajar.
4.    Guru mampu berfikir sistematis mengenai apa yang dilakukannya dan belajar dari pengalamannya.
5.    Guru merupakan bagian dari masyarakat belajar dalam lingkungan profesinya. 
Apabila guru mempunyai kelima kemampuan tersebut, maka guru itu dapat dikatakan sebagai guru yang telah menjalankan tugasnya secara profesional, terutama berhubungan dengan tenaga fungsional. Dengan memiliki 5 kemampuan tersebut, maka seorang pendidik memiliki harapan tinggi dalam meningkatkan mutu dan hasil belajar siswa.
Kompetensi Guru Efektif :
1.    Mempunyai kemampuan berhubungan dengan suasana di kelas :
a.    Mempunyai kemampuan interpersonal, misalnya memberi penghargaan kepada siswa,
b.    Mempunyai minat dan antusias yang tinggi dalam mengajar.
c.    Memiliki hubungan baik dengan siswa.

2.    Mempunyai kemampuan terkait dengan strategi manajemen :
a.    Mampu bertanya, dan memberikan tugas yang mempunyai tingkatan berfikir yang berbeda,
b.    Memiliki kemampuan yang rutin kepada siswa yang kurang perhatian, suka mengalihkan pembicaraan.
3.    Mempunyai umpan balik dan penguatan kepada peserta didik :
a.    Memberikan umpan balik yang positif kepada peserta didik,
b.    Mampu memberikan jawaban tindak lanjut mengenai jawaban yang kurang memuaskan,
c.    Mampu memberikan bantuan kepada siswa yang memerlukan.
4.      Mempunyai kemampuan dalam peningkatan diri :
a.    Mampu memperluas dan memperkaya metode mengajar.
b.    Mampu menerapkan metode mengajar secara inovatif dan sesuai kurikulum,
c.    Mampu memanfaatkan perencanaan kelompok guru untuk menciptakan metode pengajaran.
H.  Ciri Guru Efektif
Adapun ciri-ciri guru yang efektif adalah sebagai berikut :
1.    Memiliki pandangan yang luas mengenai dunia pengajaran yang bermuara pada proses pemanusiaan manusia. Mempunyai rasa empatik pada peserta didik, humor, fleksibel, jujur, demokratik, bersosial dengan ilmiah dan mudah berinteraksi dengan peserta didik. Membuat suasana kelas terbuka, sehingga dapat menumbuhkan rasa percaya diri pada peserta didik
2.    Mempunyai rasa percaya diri dan mempercayai orang lain.
3.    Mempunyai pengetahuan dan informasi yang luas dalam bidangnya. Antusias pada pengetahuan, dan selalu mendorong peserta didiknya agar selalu belajar, agar mereka memiliki kekuatan, kebahagiaan, semangat dan produktif.
4.    Mampu berkomunikasi secara efektif, mampu mengembangkan hubungan sosial untuk memaknai pendapat.
5.    Memahami kapasitas meserta didik dalam menerima informasi, dengan memberikan informasi sesuai dengan kapasitas peserta didik.
6.    Menjelaskan dan memberi ilustrasi sebuah konsep secara abstrak maupun secara nyata
7.    Mengajar secara urut dan runtut yang mencakup semua aspek yang harus diajarkan.
I.     Faktor yang membuat seseorang menjadi guru yang baik
1.    Mengetahui pokok mata pelajaran dan menguasai kemampuan pedagogic
2.    Menyelesaikan semua tugas yang terdapat dalam pengajaran yang efektif dengan kehangatan, antusiasme, dan kepedulian
3.    Guru yang intensional dan menggunakan prinsip psikologi pendidikan dalam pengambilan keputusan dan pengajaran
4.    Menggabungkan riset dan akal sehat




BAB III
PENUTUP
A.  Kesimpulan
Guru profesional adalah semua orang yang mempunyai kewenangan serta mempunyai tanggung jawab terhadap pendidikan siswa, baik individual atau klasikal. Hal ini berarti bahwa guru, harus memiliki minimal dasar kompetensi sebagai bentuk wewenang dan kemampuan di dalam menjalankan tugas-tugasnya. Kompetensi guru adalah suatu keahlian yang wajib dipunyai oleh guru, baik dari kemampuan segi pengetahuan, kemampuan dari segi keterampilan dan tanggung jawab pada murid-murid yang di didiknya, sehingga dalam menjalankan tugasnya sebagai seorang pendidik bisa berjalan dengan baik.
Guru yang efektif adalah guru yang dapat memotivasi peserta didik untuk belajar, dan dapat meningkatkan semangat belajar yang tumbuh dari kesadaran peserta didik itu sendiri, artinya motivasi intrinsik peserta didik sudah mulai muncul, dan bukan karena paksaan atau karena takut kepada gurunya. Dulu tidak ada guru efektif, adanya guru yang baik, namun sekarang muncul guru yang efektif karena hasilnya dapat diukur. Jika menggunakan istilah guru yang baik, maka sifatnya ada pada personal guru yang bersangkutan dalam melaksanakan proses pembelajaran.
B.  Saran
Guru  harus memiliki sikap empati, tulus dalam menerima siswa dan juga dapat memberikan perlakuan yang tepat kepada siswa. Selain itu pula guru dapat menghadapi berbagai macam perilaku siswa, seperti siswa yang tidak memperhatikan,  suka mencela  dan jugadapat memberikan tugas/bertanya yang sesuai untuk meningkatkan tingkat kecerdasan.

Postingan populer dari blog ini

Visi ilmu di indonesia

Karakteristik anak usia remaja (SMP/SMA)

Sikap ilmiah yang harus dimiliki ilmuwan